Rabu, 11 November 2015

Apa Itu Kemoterapi?

Apa itu Kemoterapi? Pasti pertanyaan seperti itu terlintas dalam benak anda mendengar kata tersebut bergema di sekitar anda, atau di rumah sakit saat anda sedang berjalan dua orang suster sedang berbincang mengenai kata "Kemoterapi" Pasti pikiran anda akan langsung berlari ke pertanyaan Apa itu kemoterapi?

Apa Itu Kemoterapi?



Kemoterapi adalah terapi yang menggunakan obat-obatan untuk mengobati penyakit kanker. Seringkali hanya disebut dengan istilah “Kemo” mungkin untuk memudahkan dalam pelafalan dengan singkat. Ini merupakan salah satu dari banyak jenis pengobatan kanker seperti operasi dan terapi radiasi.

Terapi kanker dengan operasi dan radiasi akan membunuh, atau merusak sel-sel kanker pada daerah tertentu saja pada tubuh, sedangkan kemoterapi dapat mencapai seluruh area tubuh. Kemoterapi dapat membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar atau metastase, di mana kanker sudah menyebar jauh dari asal tumornya (tumor primer).

Ada lebih dari 100 jenis obat kemo yang digunakan dalam banyak kombinasi. Obat kemoterapi tunggal dapat digunakan untuk mengobati kanker, tetapi yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan beberapa obat dalam urutan tertentu atau dalam kombinasi tertentu (disebut kombinasi kemoterapi). Beberapa obat kemoterapi dengan cara yang berbeda-beda (mekanisme kerja berbeda) dapat bekerja sama untuk membunuh sel-sel kanker dengan lebih hebat. Hal ini juga bertujuan untuk  mengurangi kemungkinan resistensi kanker terhadap obat kemoterapi tunggal.

Dokter akan memilihkan jenis obat yang disesuaikan dengan jenis kanker dan berbagai pertimbangan lain yang tentunya setelah berdiskusi dengan pasien, termasuk mengenai dosis, bagaimana obat akan diberikan, dan seberapa sering dan berapa lama seseorang menjalani kemoterapi.

Tujuan Cara Kerja Kemoterapi


Tergantung pada jenis kanker dan stadiumnya, tujuan kemoterapi adalah untuk:

Menyembuhkan kanker secara menyeluruh.
Mencegah kanker agar tidak menyebar.
Memperlambat pertumbuhan kanker itu sendiri.
Membunuh sel kanker yang mungkin telah menyebar ke bagian lainnya.
Meredakan atau menguragi gejala yang disebabkan oleh kanker.
Jadi, bukan berarti bahwa ketika menjalani kemoterapi, maka semua tujuan di atas dapat terpenuhi, karena akan sangat bervariasi tergantung jenis dan stadium kanker. Secara spesifik dokter akan menjelaskan hal ini.

Efek samping Kemoterapi


Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang sangat efektif yang telah membantu menyelamatkan jutaan nyawa, tetapi dibalik manfaatnya ada juga efek samping yang ditimbulkannya.

Salah satu alasan utama adalah bahwa obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi tidak bisa membedakan sel kanker yang tumbuh cepat dan jenis sel tubuh normal yang juga tumbuh cepat, seperti sel-sel darah, sel-sel kulit dan sel-sel di dalam lambung.

Dengan demikian sebagian obat kemoterapi memiliki efek beracun terhadap sel-sel tubuh sehingga menyebabkan masalah atau efek samping sebagai berikut:

  • Merasa lelah dan lemah
  • Merasa atau menjadi sakit
  • Rambut rontok

Beberapa orang hanya memiliki efek samping yang minimal, tetapi bagi kebanyakan orang mengalami efek samping yang begitu menyiksa. Walaupun begitu dokter juga biasanya akan memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping kemoterapi.

Biaya kemoterapi akan sangat tergantung pada jenis kanker, jenis obat, penyedia pelayanan kesahatan. Sebagai gambaran, dalam satu sesi kemoterapi ada yang berbiaya Rp. 1 juta, Rp. 3 juta, tetapi ada juga yang diatas Rp. 10 juta per sesi bahkan puluhan juta rupiah per sesi.

(mediskus.com)

Apa itu kemoterapi? Sekarang sudah terjawab mengenai pertanyaan yang pasti terlintas dalam benak anda. Kemoterapi adalah salah satu pengobatan untuk pasien kanker.


Itulah uraian mengenai Kemoterapi, salah satu cara untuk mengobati penyakit kanker yang sudah ganas.


Apa Itu Kemoterapi?


1 komentar:

  1. Sekarang saya akan memberitahu efek kemoterapi , yang merupakan salah satu jenis pengobatan dari penyakit kanker.
    Gangguan saraf dan otot
    Dalam beberapa kasus kemoterapi mempengaruhi saraf, menyebabkan neuropati perifer. Menyebabkan gejala seperti lemah, rasa terbakar, kesemutan, rasa sakit, atau mati rasa pada tangan atau kaki. Masalah terkait saraf dan otot juga dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan keseimbangan, nyeri rahang, rasa sakit saat berjalan, gemetar, sakit perut, atau kehilangan pendengaran.

    BalasHapus